Krisis global yang kini menghantam Amerika Serikat dan menjalar ke Uni Eropa tak pelak mengguncang pemikiran dunia tentang sistem ekonomi konvensional. Warga dunia pun mencari-cari sistem ekonomi alternatif yang diharapkan bisa memperbaiki sistem ekonomi lama yang dianggap mapan itu.
Perekonomian syariah lantas menyeruak sebagai jawaban. Dengan popularitas yang sebelumnya menanjak karena tiga krisis—krisis minyak 1973, krisis 11 September 2011, dan krisis subprima AS 2008—perekonomian syariah kini kian menjadi primadona ekonomi. Sebab, faktanya tidak ada bank syariah yang bangkrut karena krisis.
Buku ini memandu kita memahami perekonomian syariah secara lebih gamblang. Disusun dua pakar kompeten, ia mengulas prinsip dan praktik keuangan syariah dan keunggulannya di kancah ekonomi dunia. Juga, mengupas tuntas kontroversi seputar sejumlah produk syariah, seperti kartu kredit dan derivatif syariah.
Selamat menguasai alat ampuh untuk mengantisipasi krisis ekonomi yang kini sudah menjadi norma baru (new normalcy) di dunia.
Mudah dicerna pembaca awam—muslim maupun nonmuslim—dan menginspirasi para ahli, karena buku ini berhasil menjelaskan:
• cara kerja keuangan syariah dari sudut pandang konsumen.
• perbandingan memadai antara keuangan konvensional dan ke¬uangan syariah.
• ragam transaksi keuangan yang kerap diterima begitu saja tanpa dipahami dengan baik, seperti hipotik, investasi, asuransi, dan pembiayaan dagang. Versi syariah dari transaksi-transaksi tersebut pun dikupas secara lugas.
• prinsip paling hakiki keuangan syariah: keadilan—dalam segala interaksi dengan orang, keluarga, mitra bisnis, nonmuslim, dan masyarakat.
Sarat dengan ilustrasi, tabel, contoh nyata, dan golden tips yang memudahkan dan mencerahkan.