Perpustakaan hybrid atau sering disebut perpustakaan hibrida adalah perpustakaan yang menggunakan dua cara yaitu cara elektronik dan tercetak, dipadukan untuk saling menunjang satu dengan yang lainnya. Perpustakaan hybrid sering juga disebut perpustakaan campuran, yaitu bercampurnya koleksi elektronik dengan koleksi non elektronik.
Sistem perpustakaan hybrid masih banyak yang menggunakannya di Indonesia, mulai perpustakaan sekolah, perguruan tinggi, sampai perpustakaan umum. Alasannya karena perpustakaan pada umumnya masih mengoleksi atau mengadakan pembelian koleksi tercetak dan koleksi berbasis elektronik.
Seiring berkembangnya teknologi informasi terutama peralatan elektronik yang dapat difungsikan sebagai komputer dan alat pembaca e-book, semisal Ipad, PDA, Blackberry, PC tablet, dan lain sebagainya, maka bahan pustaka sebagai sumber informasi mulai beralih dari bentuk tercetak menjadi elektronik atau digital seperti buku elektronik (ebook) dan jurnal elektronik (e-journal). Untuk menghadapi semakin gencarnya serbuan electronic devices perpustakaan tidak hanya dituntut untuk memberikan layanan pada pengguna dengan informasi yang tepat (right information for the right users), tetapi faktor kecepatan waktu dalam layanan informasi juga lebih dituntut. Sehingga sekarang persepsi masyarakat menuntut perpustakaan menjadi right information, right users and right now.
Tetapi dengan adanya perkembangan zaman, informasi sejarah yang yang tercetak pada buku, juga tidak dapat dtinggalkan dan semua yang yg ada di buku juga tidak dapat dialih fungsikan menjadi digital. Maka, diperpustakaan ini tidak hanya koleksi digital saja tetapi juga ada koleksi cetak yang melengkapi koleksi perpustakaan.
kata kunci: perkembangan zaman, cetak, elektronik, perpustakaan hybrid