ABSTRAK
Berdasarkan data hasil produksi pangan di Badan Pusat Statisik Provinsi Daeah Istimewa Yogyakarta menampilkan beberapa daerah dengan hasil produksi padi yang bervariasi jumlahnya. Pengelompokan daerah potensial penghasil padi sangatlah diperlukan untuk mengetahui daerah mana saja yang menghasilkan padi dengan jumlah banyak ataupun sedikit. Pembagian hasil produksi biasanya dilakukan berdasarkan nama kabupaten penghasil padi di DI Yogyakarta. Oleh karena itu, dibutuhkan metode untuk memudahkan dalam pengelompokan daerah penghasil padi.
Pendekatan pengklasteran K-means mampu untuk pembagian kelompok daerah dapat dilakukan berdasarkan luas panen (Ha), produksi (ton) dan tahun panen. Pada penelitian ini dilakukan pengklasteran daerah potensial penghasil padi menggunakan pengklusteran K-means.
Tujuan penggunakan K-means adalah memudahkan pengelompokan suatu daerah dengan melihat hasil produktivitasnya. Selain mengelompokan hasil produktivitas padi tujuannya adalah mendapatkan informasi nilai produktivitas panen padi pada suatu daerah dengan tahun tertuntu yang akan dikaitkan dengan variabel lain untuk dianalaisis. Hasilnya adalah sebuah gambaran yang menunjukan data pengelompokan daerah berdasarkan hasil poduksi pangan padi dan digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan hasil produksi padi di tiap kabupaten di DI Yogyakarta.
Kata kunci : Pengelompokan, Data mining, Kluster, K-means