Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini semakin pesat, karena kemudahannya dalam berbagi dan bertukar informasi dengan orang lain, namun karena kemudahan ini menimbulkan dampak yang buruk, salah satunya yang sedang terjadi saat ini adalah maraknya penyebaran berita hoax di media sosial, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu sistem yang mampu mengklasifikasikan berita hoax[4]. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah merupakan data yang bertopik musibah. Pengujian data dilakukan berdasarkan informasi dari akun pembuat tweet seperti follower, following, verified user, verified retweet, total tweet, usia akun, konsistensi nama dan juga berdasarkan isi dari tweet seperti sentimen kata, provokasi, permusuhan, dan isi berita. Pengklasifikasian pada penelitian ini menggunakan algoritma ID3 dengan pembobotan AHP yang diuji dengan 4 pembagian data yang berbeda. Untuk pencapaian akurasi tertinggi yaitu pada skenario data training 70% dan data testing 30% dengan akurasi sebesar 98.46%
Kata kunci : hoax, media sosial, ID3, AHP, data training, data testing