Pada era digitalisasi sekarang ini, semakin banyak operator jaringan yang telah menggunakan cloud dan cluster computing untuk mengimplementasikan pusat operasi jaringan, yang mana berfungsi sebagai pusat pemantau jaringan seluler atau kabel dalam skala besar. Biasanya, cloud computing mengadopsi virtualisasi berbasis container yang menggunakan Docker untuk mengemasi container dengan Kubernetes sebagai orkestrasi container Docker multihost.
Penelitian ini membahas mengenai perbandingan performansi antara kedua solusi yang ditawarkan oleh Google, Inc dalam menggunakan kubernetes yaitu: kubernetes dengan menggunakan VirtualBox dan kubernetes yang diinstalasi langsung pada personal komputer (from scratch). Adapun parameter yang digunakan yaitu: CPU Utilization, Memori, IOzone Read, IOzone Write, throughput, response time, request per second.
Setelah melakukan analisis dan pengujian pada kedua solusi, baik itu kubernetes dengan menggunakan VirtualBox dan kubernetes yang diinstalasi langsung pada personal komputer (from scratch), dapat disimpulkan dari hasil pengujian tersebut bahwa platform Kubernetes yang berisi layanan web server Nginx dapat mengakibatkan degradasi performa dari segi manajemen sumber daya mesin dan kualitas layanan web server. Dari segi manajemen sumber daya, Kubernetes (from scratch) lebih unggul dengan nilai sebesar 70,53% sementara Kubernetes dengan menggunakan VirtualBox memiliki besar nilai 66,99%. Untuk segi kualitas layanan web server, dengan semua parameter baik itu throughput dan response time Kubernetes unggul dengan besar nilai untuk masing-masing solusi sebesar 18,16 MB/s dan 1,87 ms, tetapi untuk parameter request per second Kubernetes dengan VirtualBox lebih unggul dengan perolehan nilai sebesar 6561,37 req/s.
Kata Kunci: Cloud Computing, Cluster Computing, Kubernetes, Minikube, Container.