Cyberbullying merupakan aksi penindasan yang dilakukan dalam dunia maya untuk menjatuhkan orang lain yang dilakukan secara berulang-ulang. Penyalahgunaan media sosial merupakan alasan utama dari terjadinya cyberbullying. Banyak remaja bahkan tidak paham mengenai bahaya cyberbullying. Beberapa dari mereka bisa saja merupakan pelaku cyberbullying, dan ketidakpahaman mengenai cyberbullying dapat mengakibatkan pelaku tidak menyadari bahaya dari aktivitas cyberbullying itu sendiri. Untuk itu, perlu dilakukan identifikasi cyberbullying pada media sosial yang dapat membantu dalam memberikan pemahaman yang lebih baik terkait cyberbullying dengan memperhatikan beberapa aspek. Data dari Twitter dikumpulkan dan diterapkan sistem yang sesuai untuk membedakan sekelompok tweet sebagai cyberbullying dan non-cyberbullying serta didukung oleh Random Forest classifier. Dari hasil pengumpulan data dan pelabelan, telah didapatkan 50 kelompok tweets yang berisi 5-10 tweets dengan 27 kelompok tweets dikategorikan sebagai cyberbullying dan 23 kelompok lainnya dikategorikan sebagai non-cyberbullying. Setelah itu, klasifikasi Random Forest digunakan untuk mempelajari dan mendeteksi cyberbullying tweets. Hasil performansi menunjukkan F1-Score tertinggi sebesar 0.90 dimana kesalahan prediksi didapatkan dari tidak kosistennya rules yang terdeteksi dimana suatu kelompok tweets memiliki rules yang ditujukan untuk menonjolkan karakteristik cyberbullying namun kelompok tersebut dianggap sebagai ‘non-cyberbullying’ oleh responden yang bersangkutan begitu pula sebaliknya dan hal ini banyak ditemukan pada kelompok tweets lainnya.