Standarisasi ukuran yang digunakan pada produk fashion yang ada di Asia kini sudah dinilai kurang efektif karena adanya ketidaksesuaian terhadap karakteristik tubuh Asia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan permasalahan tersebut Kementrian Perindustrian Indonesia bekerja sama dengan Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan Indonesia Fashion Week merancang standarisasi ukuran untuk industri mode di Indonesia. Namun, standarisasi Indonesia ini belum disertai oleh rumus pola yang tertulis, sehingga masih sedikit sulit untuk menerapkannya dibandingkan dengan pola yang umum digunakan. Pola yang biasa digunakan di Indonesia seperti pola Burgo, Aldrich, Soekarno dan Soen ini dapat dengan mudah diakses karena tersedia buku cetakannya dalam Bahasa Indonesia atau memang dipelajari di lembaga kursus dan sekolah kejuruan di Indonesia Penelitian ini bertujuan menguji penerapan standarisasi tersebut terhadap beberapa metode pola dan perbandingan fitting dengan beberapa standarisasi ukuran dan memverifikasi bahwa standarisasi ini sesuai dengan konsumen Indonesia. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan kajian literatur, survey, wawancara dan eskperimen terhadap pola busana yang ada di Indonesia dengan standarisasi ukuran Indonesia. Berdasarkan rangkaian metode yang sudah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa standar ukuran Indonesia untuk lebih optimal jika diterapkan dengan metode pola Indonesia dan metode Soekarno, dan berdasarkan hasil uji fitting pada tubuh orang Indonesia standar ukuran Indonesia memiliki pas suai yang paling baik. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi perusahaan garmen, brand yang memiliki pasar di Indonesia, merek lokal ataupun sebagai modul pembelajaran mengenai penerapan standarisasi ukuran Indonesia.