BERPIJAK pada Prasasti Sojomerto, raja Jawa tertua adalah Santanu yang bermukin di pesisir utara pada abad ke-7. Prasasti tersebut pula menyebutkan, bahwa di Batang telah berdiri kerajaan yang dikuasai Dapunta Sailendra. Seorang raja yang melahirkan raja-raja Medang periode Jawa Tengah dari Dinasti Sailendra. Tidak ketinggalan Carita Parahyangan yang mengisahkan raja Jawa bernama Sanjaya. Dari putra Sannaha (cucu Kartikeyasingha dan Ratu Jay Shima dari Kalingga) tersebut, kelak raja-raja Medang periode Jawa Tengah dari Dinasti Sanjaya dilahirkan. Di samping dua tokoh tersebut, terdapat tokoh lain yang menentukan pemerintahan Medang pasca meletusnya Gunung Merapi (928). Tokoh tersebut adalah Mpu Sindok yang melahirkan raja-raja Medang periode Jawa Timur dari Dinasti Isana.
Pasca runtuhnya Medang yang ditandai dengan peristiwa mahapralaya semasa pemerintahan Darmawangsa Teguh (1016), kerajaan-kerajaan dengan raja-raja baru di Jawa muncul dan tenggelam secara berantai. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain: Kahuripan (pendiri: Airlangga), Kalingga (pendiri: Mapanji Garasakan), Kadiri (pendiri: Sri Samarawijaya), Singhasari (pendiri: Ken Arok), Majapahit (pendiri: Dyah Wijaya), Kesultanan Demak (pendiri: Raden Patah), Kesultanan Pajang (Pendiri Mas Karebet), dan Mataram Islam (pendiri: Panembahan Senapati).
Menyimak sejarah raja-raja Jawa amat menarik. Karena selain dapat memerluas pengetahuan tentang sejarah, Anda akan dapat menangkap nilai-nilai edukatif dari balik kebijakan para raja semasa menjabat sebagai pemimpin negeri. Dari sana, Anda pula dapat menangkap bahwa unsur kebijakan (politik) para raja yang berdampak perang serta gejolak alam (bencana alam, wabah penyakit, dsb) sangat menentukan terbentuknya sejarah. Dengan membaca buku ini, Anda akan menyingkap misteri sejarah raja-raja Jawa. Terkadang ironis dan tragis.