Peran Teknologi Informasi yang merupakan bagian dari Sistem Informasi telah mengalami perubahan. Teknologi informasi merupakan salah satu bagian strategi yang penting dari perusahaan yang berkembang untuk mencapai objectives dan goals agar terus berkembang. Oleh karena itu, teknologi informasi telah menjadi bagian yang sangat penting bagi perusahaan yang berkembang. Sudah menjadi suatu kewajiban bagi suatu perusahaan yang berkembang untuk membuat keputusan teknologi informasi jangka panjang yang efektif demi menyelaraskan bisnis dan strategi TI. Namun yang menjadi tantangan dari suatu perusahaan yang berkembang saat ini adalah bagaimana cara menyelaraskan hubungan antara strategi bisnis dengan strategi TI. Sehingga, perusahaan harus melaksanakan perencanaan atsitektur sistem informasi untuk mengatasi permasalahan tersebut. (Setiawan, 2009).
Pertumbuhan industry kayu olahan khususnya yang menghasilkan output material kayu sebagai bahan bangunan khususnya flooring mengalami kemajuan yang cukup signifikan, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ( 2010 – 2014) pertumbuhan ekspor flooring ke berbagai Negara mengalami rata – rata kenai kan sebesar 5 %, sedangkan untuk produk kayu olahan secara keseluruhan mengalami kenaikan sebesar 7.5 %, kenaikan tersebut cukup besar jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekspor produk non migas yang secara keseluruhan hanya mengalami kenaikan sebesar 1,59 % dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dan untuk tahun 2015 mengalami penurunan sebesar -/- 2,64 % dibandingkan tahun 2014. Produk kayu olahan termasuk dalam 10 komoditi utama ( selain produk tekstil , elektronik, karet, dan kelapa sawit).
KBM Industri Kayu II yang berdiri saat ini merupakan penggabungan dari KBM Industri Kayu Gresik dan Perhutani Plywood Industry (PPI) berdasarkan SK Dir no : 007 tahun 2015. Industri Kayu Gresik sendiri yang berdiri sejak tahun 1977 sebagai unit Pabrik penghasil TOP ( Teak Overlay Plywood), dengan perkembangan pasar dan kondisi ketersediaan BBI selanjutnya telah telah banyak beralih untuk memproduksi Flooring sebagai produk massal. Permasalahan mendasar yang menjadi tantangan bagi KBM Industri Kayu Gresik adalah ketergantungan pemasaran hasil industry kayu kepada Mitra yang memiliki hubungan langsung dengan pihak buyer, sebagai konsekuensinya sangat sulit bagi KBM Industri Kayu Gresik untukmenentukan harga jual produk, karena pada akhirnya finished product yang akan dijual dan harga jual produk sangat tergantung dengan kebutuhan pasar mitra. Tantangan lain yang sangat mempengaruhi keberlangsungan industry adalah kondisi pasokan BBI yang banyak mengalami kendala baik masalah kecukupan bahan baku dari sisi tata waktu yang tidak sesuai dengan rencana operasional dan persaingan pemenuhan BBI dari sisi Spesifikasi dan volume akibat kesamaan produk dengan industri sejenis yang dilayani oleh KBM Pemasaran Kayu. Disisi lain banyaknya slow moving di KBM Pemasaran Kayu untuk Spesifikasi BBI tertentu (khususnya AI putihan produksi JPP), yang membutuhkan solusi untuk penyerapan hasil produksinya.