Kebutuhan telekomunikasi dewasa ini mendorong pasar bisnis untuk mulai memanfaatkan teknologi berbasis Internet Protocol (IP). Salah satu arsitektur framework berbasis IP yang berkembang adalah IP Multimedia Subsystem (IMS). Arsitektur IMS yang menjamin konvergensi jaringan serta kualitas sesi sangat mendukung berbagai jenis konsep layanan real-time. Namun keunggulan IMS tersebut tidak dapat terlepas dari beberapa faktor penunjang lain, termasuk mekanisme charging yang handal, fleksibel dan efisien.
Salah satu mekanisme charging yang ada di dalam arsitektur IMS adalah mekanisme offlline charging. Dalam Tugas Akhir ini, telah diujikan implementasi offline charging berbasis sesi pada jaringan IMS untuk layanan Video Call dan VoIP. Skenario yang dijalankan antara lain adalah mencari perbandingan delay pada jaringan yang menerapkan charging dan yang tidak, menentukan keakuratan durasi dan tarif dalam setiap sesi layanan, serta analisa apakah charging dengan parameter volume dapat diterapkan dengan pendekatan berbasis sesi. Penelitian Tugas Akhir ini melibatkan Clearwater sebagai server IMS, RestComm jDiameter sebagai Charging Data Function, AWS sebagai penyedia komputasi awan, dan X-Lite untuk softphone pengguna.
Setelah dilakukan pengujian, didapatkan bahwa jaringan yang tidak mengimplementasi charging memiliki nilai session setup delay lebih rendah daripada jaringan yang mengimplementasi, dengan selisih 0,34 detik untuk layanan VoIP dan 0,25 detik untuk layanan Video Call. Persentase error keakuratan tarif untuk kedua layanan berada pada kisaran 1,83% hingga 3,13% atau tercatat lebih besar daripada durasi aktual. Sementara pengujian charging dengan parameter volume melalui pendekatan berbasis sesi telah dibuktikan tidak efektif karena pada layanan VoIP dan Video Call secara berturut-turut terdapat Rp 0,53 dan Rp 2,80 yang hilang setiap detiknya.