Teknologi radar memiliki beberapa subsistem yang dapat diproses, diantaranya yaitu subsistem pada transmisi antena, transmitter, receiver, dan signal processing. Namun dalam hal melakukan proses deteksi, signal processing merupakan subsistem yang sangat penting. Hal ini dikarenakan pada subsistem tersebut yang akan memutuskan ada atau tidaknya target yang dideteksi. Permasalahan yang sering ditemukan dalam proses deteksi adalah terjadinya error detection. Salah satunya yaitu false alarm. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dapat diatasi dengan metode algoritma deteksi yang dinamakan algoritma Constant False Alarm Rate (CFAR). Metode CFAR mengacu pada bentuk umum dari algoritma adaptif yang digunakan pada sistem radar untuk mendeteksi dengan latar belakang noise dan interferensi yang tidak bisa dihindari. Dengan demikian, false alarm dapat diatasi menjadi konstan dan resource pada radar tidak akan terambil cukup banyak. Pada simulasi kali ini digunakan dua skenario simulasi, dengan masing-masing skenario menggunakan nilai parameter PFA = 10-1 sampai 10-4, Training Cell = 100, Guard Cell = 20, dan jumlah pengujian yang dilakukan (Data Window) sebesar 1000 - 50.000 bin cell. Dari dua skenario simulasi yang telah dilakukan didapatkan bahwa detektor dengan algoritma CFAR, yaitu CA-CFAR dan GOCA-CFAR, dapat bekerja dengan baik saat dalam kondisi noise homogen dan heterogen. Algoritma CFAR dapat mendeteksi target dengan baik dan menghasilkan tingkat false alarm yang sesuai dengan nilai parameter yang diinginkan.