Abad XXI yang tinggal beberapa tahun lagi, merangsang banyak orang untuk membayangkan dan memikirkan abad yang sulit itu dengan tujuan antisipatoris. Prognose mereka dipadu dengan kenyataan, kemungkinan, dan kecenderungan yang terjadi, apakah globalisasi dunia dengan akibat semakin adanya ketergantungan di antara negara-negara di dunia, apakah persoalan-persoalan yang bersifat mikro (Indonesia) seperti hubungan sipil-militer, Indonesia Barat-Indonesia Timur, maupun perlunya membenahi strategi pendidikan di Indonesia.
Sebagai kerangka acuan manusia baru dan masyarakat baru, ditunjukkan sebuah gambaran yang bersifat normatif-teoritis-ideal, meliputi manusia atau masyarakat yang sadar ilmu pengetahuan dan teknologi, kreatif, dan solidaritas-etis. Untuk kasus Indonesia, merekalah manusia pasca-Indonesia, manusia yan menghayati kenasionalan bukan sebagai tujuan akhir tetapi sebagai transisi ke arah penemuan jati diri yang lebih lengkap, lebih dewasa, dan lebih luas. Merekalahmanusia perantau, manusia-manusia yang sedang dan akan melewati proses pencerahan menuju status sebagai warga dunia.
Dalam kerangka piker itulah, buku tipis ini diedarkan ke masyarakat bertepatan dengan HUT XXV Kompas. Ditulis dan diangkat dari sebuah sarasehan bertema Masa Depan Indonesia. Tujuan penulisan dan penerbitan buku ini tercapai apabila dapat merangsang pemikiran-pemikiran lebih lanjut.