Pasar tradisional Banjaran merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di
Kabupaten Bandung. Namun pasar tersebut masih ditemukan beberapa kekurangan
sehingga diperlukan revitalisasi. Salah satu permasalahannya yaitu transisi
kedudukan pasar tradisional menjadi pasar modern sehingga jumlah pasar
tradisional setiap tahunnya semakin berkurang. Oleh karena itu diperlukan metode
revitalisasi yang baru tanpa harus merubah pasar tradisional menjadi pasar modern.
Selain itu para pedagang sulit untuk direlokasi dengan alasan revitalisasi
membutuhkan jangka waktu yang lama. Revitalisasi pasar tradisional dengan
menggunakan kontainer bekas adalah salah satu solusi untuk merevitalisasi pasar.
Namun sebelum dapat dilakukan revitalisasi dibutuhkan beberapa pengujian salah
satunya analisis kelayakan dari proyek ini. Analisis yang dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yaitu benefit cost ratio (BCR), payback period
(PP), net present value (NPV), dan internal rate of return (IRR). Berdasarkan hasil
pengolahan data dibutuhkan dana sebesar Rp.23.979.787.786 . Hasil nilai BCR
sebesar 1,675 yang artinya BCR > 1, kemudian nilai NPV sebesar
Rp.44.772.397.536 yang berarti NPV > 0, kemudian untuk nilai IRR nya sebesar
13% dimana > MARR 10%, dan PP nya 4 tahun 6 bulan, maka didapatkan hasil
bahwa proyek ini layak untuk dilanjutkan/direalisasikan/diinvestasikan karena
semua hasil dari perhitungan menggunakan ke 4 metode tersebut dinyatakan layak.
Kata Kunci: Revitalisasi, benefit cost ratio (BCR), payback period (PP), net
present value (NPV), internal rate of return (IRR).