Pertumbuhan laba perbankan nasional sudah terbilang baik, jika dilihat pada keuangan hasil kinerja kuartal III-2017, terutama untuk bank skala besar yang menjadi penguasa pasar atau market leader terlihat naik signifikan. Pertumbuhan laba tertinggi diraih Bank BNI yaitu 31,6% menjadi Rp 10,15 triliun di periode tersebut. Kemudian, disusul Bank Mandiri dengan labanya yang melonjak naik dari 25,4% menjadi Rp 15,06 triliun, Bank BTN tumbuh 23,68% menjadi Rp 2 triliun. Faktor utama kenaikan laba tersebut yaitu kemampuan bank dalam melakukan efisiensi biaya dan kemampuan menekan pencadangan kredit macet. Keuntungan besar yang sudah didapat dari laba tersebut diharapkandapat memperluas akses masyarakat ke jasa keuangan formal, yaitu untuk memperbaiki sistem financial inclusion yang ada pada bank-bank tersebut.
Financial inclusion yaitu upaya yang dilakukan untuk memberikan kemudahan akses, ketersediaan dan penggunaan sistem keuangan formal untuk semua anggota ekonomi tanpa pengecualian sosial. Di dalam financial inclusion terdapat 3 indikator yaitu penetration, availability, dan usage. Penetration yaitu meratanya akses jasa keuangan secara meluas sehingga menarik pengguna yang sebanyak mungkin. Kemudian availability yaitu layanan perbankan harus dengan mudah tersedia untuk para pengguna, dan usage yaitu penggunaan layanan perbankan dengan baik oleh pengguna yang telah disediakan dari perbankan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara penetration, availability, dan usage terhadap laba bank pada 10 bank umum konvensional yang tercatat di BEI periode 2012–2016. Variabel independen yang digunakan yaitu penetration, availability, dan usage. Sedangkan variabel dependennya yaitu laba bank. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi yang digunakan yaitu perusahaan bank umum konvensional. Penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive dengan 10 bank umum konvensional yang dijadikan sampel. Untuk menginterpretasikan hasil penelitian ini penulis menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi data panel menggunakan fixed effect.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetration, availability, dan usage yang merupakan indikator dalam financial inclusion tidak berpengaruh signifikan positif terhadap laba bank, yang konsisten dengan teori Ikram dan Lohdi (2015).
Perusahaan perbankan sebaiknya memberikan layanan jasa keuangan yang lebih efektif dan maksimal, serta menawarkan produk yang lebih efektif dan bermanfaat bagi nasabah, untuk dapat meyakinkan dan menarik nasabah ataupun investor. Hal yang dapat dilakukan adalah memperbaiki kinerja perusahaan untuk mencapai laba bank yang maksimal dan faktor–faktor lain yang dapat mempengaruhi peningkatan laba bank secara maksimal.
Kata Kunci: Financial Inclusion, penetration, availability, usage, laba bank