Return saham ditentukan oleh kinerja keuangan perusahaan. Kinerja perusahaan dapat diukur Return On Asset (ROA). ROA merupakan bagian dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Cara lain untuk mengukur sebuah kinerja perusahaan adalah dengan mengunakan Economic Value Added (EVA). EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategi manajemen.
Penelitian ini dilakukan dengan mengolah data sekunder yang hasilnya diuji menggunakan Uji Analisis Regresi Berganda. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam perusahaan pertanian yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009, dimana teknik sampling yang digunakan adalah non-probability sampling dengan metode judgement/purposive sampling.
Hasil penelitian besarnya pengaruh ROA dan EVA terhadap return saham adalah sebesar 31,2%, sedangkan 68,8% dijelaskan oleh variabel lain. Dengan menggunakan uji F menunjukan bahwa tidak ada pengaruh signifikan secara simultan antara ROA dan EVA terhadap return saham. Persamaan hasil regresi dari penelitian ini adalah Y = -0,652 + 20,170ROA + -2,150EVA. Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa setiap kenaikan 1 satuan pada return on asset akan menurunkan return saham sebesar 20,170 satuan dengan asumsi koefisien regresi economic value added (b2) tetap. Sedangkan untuk EVA dapat dijelaskan bahwa setiap penurunan 1 satuan pada economic value added akan menurunkan return saham sebesar 2,150 satuan dengan asumsi koefisien regresi return on asset (b1) tetap. Dengan menggunakan uji t menunjukan bahwa ROA berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham, sedangkan EVA tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham.
Kata kunci : ROA, EVA, return saham