Buku ini merekam topik-topik yang Iuput dari mata sebagian besar pengamat (sejarah), terutama tentang kondisi keseharian masyarakat di masa lalu yang acap tak tercatat sumber-sumber konvensional, semisal tentang bagaimana potret kehidupan orang-orang kecil di perkotaan Indonesia ketika Perang Pasifik berkecamuk; bagaimana kehidupan para tawanan perang di kamp-kamp kerja paksa zaman Jepang; bagaimana sejarah kehidupan perempuan biasa dalam huru-hara perang saudara di Sumatra; bagaimana pedagang-pedagang kecil berkilah menyiasati berbagai regulasi pemerintah; bagaimana pedagang-pedagang perantara memainkan perannya yang menentukan dalam sejarah. Ada pula riwayat pengarang-pengarang zaman dulu dan tinjauan alas karya-karya mereka yang belum begitu terlacak radar sejarah sastra.
Dalam buku ini terasa bahwa fakta dan fiksi tidak terpisahkan, sastra dan sejumlah Iesap batasnya di tangan sang penulis yang juga seorang sastrawan. la seolah mengamini apa yang dikatakan Louis A. Montrose, ‘Membaca sastra sama dengan membaca sejarah, membaca sejarah sama dengan membaca sastra’