Salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh perusahaan agar sumber daya manusia memiliki kinerja yang baik adalah stres kerja pada karyawan. Penelitian ini membahas mengenai masalah stres pekerjaan yang banyak terjadi di kalangan pekerja. Seiring berkembangannya industri ritel, Toserba Yogya Group Cabang Kosambi Bandung dituntut untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh sumber daya manusianya untuk dapat bekerja sebagai mana mestinya termasuk dalam mengelola stres. Tidak jarang banyak perusahaan yang tidak sadar bahwa beban kerja yang diberikan kepada karyawan terlalu berat sehingga membuat karyawan mengalami stres kerja.
Faktor pemicu stres kerja yang dimaksudkan menggunakan teori dari Hasibuan (2014:204) yang terbagi menjadi 6 faktor yang terdiri dari beban kerja, sikap pimpinan, waktu dan peralatan kerja, konflik kerja, balas jasa, dan masalah keluarga.. Responden penelitian berjumlah 65 karyawan Toserba Yogya Group Cabang Kosambi Bandung dengan pengambilan sampel menggunakan teknik penelitian deskriptif dengan teknik analisis faktor melalui bantuan SPSS versi 22.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja karyawan Toserba Yogya Group Cabang Kosambi Bandung dalam kategori baik. Hasil analisis tingkat stres kerja karyawan berdasarkan karakteristik responden ditinjau dari karakteristik usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan lama bekerja menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian analisis faktor-faktor pada Toserba Yogya Group Cabang Kosambi Bandung menghasilkan enam faktor secara berurutan berdasarkan loading factor tertinggi yaitu : waktu dan peralatan kerja sebesar 89,2%, masalah keluarga sebesar 86,6%, balas jasa sebesar 83,7%, beban kerja sebesar 79,3%, konflik kerja sebesar 77,3%, dan sikap pimpinan sebesar 64,4%.
Kata Kunci : Stres Kerja, Analisis Faktor