PT ABC merupakan perusahaan industri tekstil Indonesia di kabupaten Bandung yang memproduksi sarung menggunakan mesin weaving. Mesin weaving adalah mesin tenun yang otomatisasi, harus memliki performansi bagus dan bekerja optimal. Maka kebijakan maintenance pada mesin weaving harus tepat. Metode yang digunakan Reliability Availability Maintainability (RAM) Analysis pada sistem kritis mesin dan mengetahui nilai performance indicator di sistem kritis mesin weaving. Metode selanjutnya yaitu Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analysis untuk mengetahui kinerja dan tingkat efektivitas mesin. Dalam OEE dilakukan perhitungan untuk mengetahui nilai availability, performance rate, dan rate of quality product dari sebuah mesin, serta faktor six big losses untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan nilai OEE rendah.
Pada mesin weaving terdapat 4 sub sistem kritis yaitu gun, lade, teropong, dan sisir tenun. Masing-masing sub sistem memiliki R(t) = 16 jam yaitu, gun 94%, lade 95%, teropong 94% dan sisir tenun 96%, sedangkan dengan maintainability selama M(t) = 1 jam sudah bisa mengembalikan keandalannya sebanyak, gun 32%, lade 15%, teropong 57%, dan sisir tenun 17%. Nilai inherent availability system 95% dan operational availability system 78%. Nilai overall equipment effectiveness mesin weaving yaitu, availability 85,28%, performance rate 65,04%, dan quality rate 75,58%. Sehingga nilai OEE 42,11%, sedangkan nilai six big losses terbesar defect losses 36,65%.