Dewasa ini pertumbuhan jumlah pengguna layanan seluler meningkat secara signifikan dengan digelarnya teknologi LTE-Advanced (LTE-A) yang dapat memenuhi kebutuhan throughput pengguna saat ini. Terlebih pada daerah dense urban yang merupakan daerah perkotaan dengan kebutuhan data yang tinggi. Hal ini menimbukan permasalahan pada kapasitas jaringan. 3GPP mengeluarkan solusi Jaringan Heterogen (HetNet) yang merupakan sebuah jaringan yang terdiri dari sebuah macro cell tradisonal dan beberapa small cell di dalamnya. Solusi tersebut mengakibatkan terjadinya Inter-Cell interference dikarenakan LTE-A menggunakan frequency reuse satu (FR 1).
Pada tugas akhir ini dilakukan simulasi dan analisis terhadap penerapan teknologi LTE-A pada jaringan heterogen berbasis femtocell. Frekuensi kerja yang digunakan pada macro cell dan small cell yaitu pada frekuensi 1800 MHz dengan skenario simulasi sebelum menggunakan femtocell, sesudah menggunakan femtocell, serta untuk mengurangi interferensi antar cell pada penggunaan femtocell maka ditambahkan satu skenario dengan menggunakan metode enhanced Inter-Cell Interference Coordination (eICIC) untuk mengurangi interferensi.
Setelah dilakukan simulasi, dengan penggunaan femtocell performansi jaringan meningkat. Pada parameter signal level terjadi peningkatan mencapai nilai 1.26 dBm, dari sisi parameter CINR terdapat peningkatan mencapai nilai 1.38 dB, dari parameter uji user connected terjadi peningkatan hingga mencapai 3.4 %, dan pada parameter throughput terjadi peningkatan mencapai 1.59 Mbps. Setelah diterapkan metode eICIC nilai parameter uji signal level dan CINR tidak terjadi peningkatan, sedangkan pada parameter uji throughput dan user connected terjadi trade-off. Nilai user connected meningkat sebesar 1.8% sedangkan nilai throughput turun sebesar 1.15 Mbps.
Kata kunci : LTE-Advanced, eICIC, Heterogeneous Network, Femtocell