ABSTRAK
LTE merupakan teknologi yang sedang berkembang pesat terutama di kota-kota besar seperti Bandung, namun dalam perkembangannya, jaringan LTE belum sepenuhnya merata ke setiap daerah terutama area kabupaten yang memiliki area wisata seperti Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan hasil survey, di area Kabupaten Bandung Barat terdapat beberapa area yang belum tercover oleh jaringan LTE selain itu terdapat permasalahan blank spot (RSRP>-120 dBm) dengan kualitas sinyal yang kurang baik (SINR>-20 dB) serta throughput yang lambat di beberapa kecamatan.
Dalam menangani permasalahan yang terjadi di area Kabupaten Bandung Barat dilakukan perencanaan perluasan coverage area pada jaringan LTE dengan menggunakan dua skenario. Skenario pertama adalah perluasan coverage area menggunakan LTE (FDD) pada frekuensi 1800 MHz dan skenario kedua menggunakan LTE-A (Carrier Aggregation) yang dikombinasikan dengan SFR pada frekuensi 1800 – 850 MHz. Pada perencanan perluasan coverage area di area Kabupaten Bandung Barat dilakukan analisis dan simulasi menggunakan software Atoll 3.2.1
Pada Tugas Akhir ini, terjadi peningkatan coverage area di area Kabupaten Bandung Barat setelah dilakukan perluasan coverage area sebesar 143,136 km2 dengan perolehan kualitas yang memenuhi nilai standar KPI. Hasil simulasi perencanaan perluasan coverage area menggunakan LTE (FDD) diperoleh total site sebanyak 35 site dengan nilai rata-rata parameter RSRP adalah -74,75 dBm, SINR adalah 23,96 dB, throughput adalah 18,971 Mbps dan user connected adalah 98,7%. Sedangkan Hasil simulasi perencanaan perluasan coverage area menggunakan LTE-A (Carrier Aggregation) yang dikombinasikan dengan SFR diperoleh total site sebanyak 31 site dengan nilai rata-rata parameter RSRP adalah -68,54 dBm, SINR adalah 26,72 dB, throughput adalah 31,236 Mbps dan user connected adalah 98,8%.
Kata Kunci : LTE, LTE-A Carrier Aggregation, SFR, RSRP, SINR, Throughput, User Connected, KPI.