ABSTRAK
Budaya adalah tentang kehidupan manusia itu sendiri. Budaya juga dapat dikatakan sebagai cara hidup manusia atau masyarakat yang berkembang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Faktor-faktor internal bukan saja mempengaruhi atensi sebagai salah satu aspek persepsi, tetapi juga mempengaruhi persepsi kita secara keseluruhan, terutama penafsiran atas suatu rangsangan. Agama, ideologi, tingkat intelektualitas, tingkat ekonomi, pekerjaan dan cita rasa sebagai faktor-faktor internal jelas mempengaruhi persepsi seseorang pada realitas. Dengan demikian, persepsi itu terikat oleh budaya (culture-bound). Melalui komunikasi verbal dan nonverbal, informasi dapat diterima jika receiver menganut persepsi yang sama. Salah satunya melalui tarian yang dapat menggambarkan sebuah makna yang akhirnya menjadi sebuah bentuk komunikasi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan semiotika oleh Roland Barthes dalam memaknai objek. Terdapat tiga tahap untuk menganalisis objek menurut Barthes yaitu denotasi, konotasi dan mitos. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat makna denotasi yang menggambarkan sebuah gerakan menerima tamu agung pada umumnya dan mengambil gerakan yang berasal dari kabupaten Jambi lainnya. Sedangkan menurut tataran konotasi, tarian ini bermakna sesuai dengan kepercayaan masyarakat Jambi tentang makna kecantikan yang dimiliki oleh wanita Jambi dan menggambarkan idealitas serta kesucian wanita Jambi. Sehingga dari konotasi dapat diketahui mitos yang terkandung dalam gerak Tari Sekapur Sirih.
Kata kunci: Makna, Kecantikan, Gerak, Tari, Semiotika, Roland Barthes