Rambu Solo’ adalah salah satu upacara adat yang sangat besar di Tana Toraja. Suku yang ada di sini akan melakukan upacara pemakaman secara besar-besaran. Upacara rambu solo biasanya memerlukan persiapan hingga bertahun-tahun bagi mereka yang kurang mampu. Bagi yang berasal dari bangsawan persiapan akan berlangsung selama beberapa bulan saja. Pada upacara ini, keluarga akan melakukan penyembelihan banyak sekali kerbau. Hewan ini biasanya didapatkan dengan harga mahal sehingga tidak jarang Rambu Solo’ memerlukan dana hingga miliaran rupiah. Penelitian yang berjudul “Makna Komunikasi Ritual Upacara Kematian Rambu Solo Suku Tana Toraja”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna komunikasi ritual upacara Rambu Solo. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam kepada tiga informan yang menjadi masyarakat asli Toraja. Dari penelitian ini dapat disimpulkan Makna upacara Rambu Solo yaitu merupakan upacara kematian di Tana Toraja sebagai penghormatan terakhir untuk orang yang meninggal serta penyempurnaan arwah orang yang meninggal agar dapat berkumpul bersama leluhur di alam roh , dan juga menurut kepercayaan masyarakat Toraja orang yang meninggal tersebut tidak akan di terima di puya (alam roh) apabila tidak melaksanakan upacara tersebut dan masyarakat Toraja percaya tanpa upacara kematian ini maka arwah orang yang meninggal tersebut akan memberikan kemalangan kepada orang-orang yang ditinggalkannya.
Kata Kunci : Makna, Rambu Solo, Komunikasi Ritual