Pariwisata yang ada di kota Cirebon cukup banyak, dari wisata kuliner, sejarah, bahari hingga wisata kesenian dan kebudayaannya. Namun ada beberapa wisata yang keberadaannya belum banyak diketahui oleh banyak wisatawan, seperti wisata patilasan. keberadaannya belum terlalu terekspose oleh masyarakat yang seringkali berwisata ke kota Cirebon. Kegiatan berziarah ke makam sunan atau pangeran memang sudah menjadi budaya, ada beberapa tempat yang sering dikunjungi peziarah pun tak kunjung surut oleh para masyarakat rentang usia 30 tahun keatas. Sebagai salah satu faktor yang menjadikan kurangnya minat wisatawan rentang usia 18-25 tahun ikut berziarah dengan keluarganya adalah kurangnya ketertarikan akan tempat-tempat ziarah serta minimnya media informasi mengenai tempat wisata ziarah di Kota Cirebon. Jika terus dibiarkan maka peninggalan sejarah dan budaya beserta kegiatan berziarah yang rutin dilakukan yang telah diwariskan turun-temurun ini akan punah. Maka dari itu perlu dilakukan perancangan media informasi wisata ziarah, dengan tujuan untuk membantu melestarikan kebudayaan ziarah ini. Perancangan dilakukan dengan metode penelitian kualitatif melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan tinjauan pustaka, serta diolah menggunakan teori SWOT sebagai metode analisis data. kemudian diolah menjadi buku panduan wisata. peran panduan wisata ziarah ini untuk mendekatkan masyarakat rentang usia 18-25 tahun agar mengenal lebih dekat beberapa wisata ziarah yang ada di Cirebon, agar budaya tidak punah dimakan zaman, dan juga semakin mendekatkan diri kepada sang Pencipta.
Kata Kunci : Buku Panduan, Cirebon, Wisata, Ziarah.