Perbankan merupakan sub sektor yang paling besar di sektor keuangan. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Penyaluran kredit perbankan mengalami peningkatan dari tahun 2012 - 2016, namun pertumbuhan kredit mengalami penurunan setiap tahunnya. dari sisi eksternal hal tersebut terjadi karena minat masyarakat untuk meminjam uang berkurang dikarenakan suku bunga yang tinggi, dari sisi internal hal tersebut terjadi karena rasio Non Performing Loan (NPL) terus mengalami peningkatan dalam batas wajar. Namun secara tidak langsung juga akan membuat adanya risiko yang besar pada bank tersebut serta menggerus modal yang ditunjukkan oleh rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) yang merupakan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan operasi bank.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Non Performing Loan (NPL), Capital adequacy Ratio (CAR), dan BI Rate terhadap penyaluran kredit perbankan. Berdasarkan tujuannya penelitian ini merupakan penelitian desktiptif verifikatif dan termasuk dalam penelitian kuantitatif.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2016. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Dengan total 31 sampel perusahaan. Teknik analisis data dan pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan metode regresi data panel.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel Non Performing Loan (NPL), Capital adequacy Ratio (CAR), dan BI Rate berpengaruh signifikan terhadap penyaluran kredit perusahaan perbankan. secara parsial hanya variabel BI Rate yang berpengaruh terhadap penyaluran kredit perusahaan perbankan. Sedangkan variabel Non Performing Loan (NPL) dan Capital adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap penyaluran kredit.
Kata kunci : Non Performing Loan (NPL), Capital adequacy Ratio (CAR), BI Rate, penyaluran kredit.