Sistem lampu lalu lintas pada umumnya memiliki waktu servis (lama lampu hijau) tiap jalur yang sama atau telah diatur sebelumnya. Khususnya pada perilaku lalu lintas simpang bersinyal 4-lengan (lampu lalu lintas bersimpang empat). Sistem tersebut dinilai kurang adil karena kondisi tiap jalan dapat berbeda-beda terutama pada faktor panjang antrian. Pada penelitian ini diajukan sistem lampu lalu lintas yang lebih adil menggunakan konsep Round Robin Dynamic Time Quantum dimana sistem lalu lintas memiliki waktu servis gilir yang dinamis pada tiap jalur mengikuti pada panjang antrian. Pemberian waktu yang dinamis dilakukan dengan metode Inferensi Fuzzy Sugeno. Keadilan dapat diukur dengan nilai fairness yaitu nilai perbandingan antara nilai quantum minimum dengan nilai quantum maksimum. Nilai quantum minimum adalah nilai pembagi terendah antara time quantum terhadap panjang suatu antrian dan nilai quantum maksimum adalah nilai pembagi tertinggi antara time quantum terhadap panjang suatu antrian. Hasil penelitian pada studi kasus lampu lalu lintas Simpang Samsat Kiaracondong menunjukan sistem yang diajukan memberikan nilai keadilan yang lebih tinggi dengan rata-rata 0,63. Sedangkan untuk hasil rata-rata untuk sistem lampu lalu lintas konvensional adalah 0,254. Keadilan di sini adalah waktu servis yang terkoordinasi seimbang dengan panjang antrian oleh tiap jalan.