Majunya teknologi dan informasi dapat mempermudah pertukaran data digital yang harus dilindungi kerahasiaan sebuah informasi. Salah satunya adalah dengan menggunakan teknik digital watermarking. Watermark biasanya berupa gambar logo, signature atau audio. Dalam tugas akhir ini proses watermark akan menggunakan metode LWT (Lifting Wavelete Transform), DCT (Discrete Cosine Transform), SVD (Singular Value Decomposition), QIM (Quantization Index Modulation), dan Algoritma Genetika.
Host audio dengan format (*wav.file) yang tersegmentasi akan melalui metode LWT yang bertugas membagi host audio ke dalam domain sinyal rendah dan tinggi untuk menentukan letak penyisipan data watermark. Selanjutnya, pada proses DCT sinyal yang telah dibagi, diubah kedalam domain frekuensi. Dan SVD bertugas mengekstraksi sinyal pada daerah yang memiliki daya besar untuk memberi ketahanan pada skema penyisipan yang digunakan. Pada penelitian ini sistem penyisipan data menggunakan 3 skema dengan posisi framing yang berbeda – beda. Pada proses penyisipan akan dilakukan menggunakan metode QIM yang kemudian diuji dengan bebreapa serangan seperti LPF, time scale modification, resampling, dan lain – lain. Lalu dioptimasi menggunakan Algoritma Genetika untuk dapat mengetahui parameter yang optimal dengan membandingkan host asli dan watermarked host.
Optimasi diperoleh parameter yang paling optimal yaitu menghasilkan fitness = 2.6279, ODG = -0.5130, SNR = 90.0842, BER = 0 dan dengan panjang frame 32, level decomposition 2, threshold sebesar 0.4, kedalaman 32 bit audio dan kuantisasi QIM 15 bit. Jenis serangan yang digunakan adalah Time Scale Modification, pada skema III.
Kata kunci : Audio watermarking, Lifting Wavelete Transform, Discrete Cosine Transform, Singular Value Decomposition, Quantization Index Modulation, Algoritma Genetika