Pada abad ke 20 ini jaringan telekomunikasi sudah semakin berkembang, salah satunya dengan adanya Fourth-Generation Network (4G) Long Term Evolution (LTE). LTE sendiri bekerja pada banyak frekuensi, salah satunya adalah 1,8 GHz. Untuk menghasilkan frekuensi sebesar 1,8 GHz. Digunakan antena mikrostrip dengan alasan antena mikrostrip memiliki keuntungan berbentuk kompak dengan dimensi yang kecil, mudah untuk difabrikasikan, mudah dikoneksikan dan mudah diintegrasikan dengan perangkat lainnya. Pada penelitian sebelumnya telah dibuat 4G LTE pada frekuensi 1,8 GHz untuk 4G LTE sehingga pada penelitian ini dibuat antena mikrostrip patch rectangular dengan dual frekuensi di 1,8 GHz dan 2,3 GHz dengan tujuan untuk teknologi 4G mendatang akan digunakan spektrum frekuensi di 2,3 GHz
Pada tugas akhir ini akan dirancang antena mikrostrip dengan patch rectangular dan slot rectangular untuk menghasilkan dual band. Kelemahan dari antena mikrostrip adalah gain dan bandwidth yang tidak maksimal, oleh karena itu pada tugas akhir kali ini digunakan teknik catu daya Electromagnetically coupled (EMC) untuk menghasilkan bandwidth yang lebih besar.
Antena dirancang dengan menggunakan software yang memiliki fitur desain antena mikrostrip, kemudian direalisasikan dengan menggunakan dua buah subtrat yaitu Rogers Duroid (???????? = 2.2 dan ketebalan substrat = 1.57 m) dan FR-4 Eproxy (???????? = 4.6 dan ketebalan substrat = 1.6 ????). Dari hasil realisasi didapat nilai VSWR 1,272 pada frekuensi 1,8 GHz dan 1,483 pada frekuensi 2,3 GHz. Bandwidth 85 MHz (1,761 – 1,846 ) pada frekuensi 1,8 GHz dan 81 MHz (2,260 – 2,341) pada frekuensi 2,3 GHz. Dengan pola kedua frekuensi unidireksional, gain sebesar 5,04 dB di 1,8 GHz dan 2,04 di 2,3 GHz.