PT DNS berdiri sejak tahun 1975, perusahaan tersebut bergerak di bidang manufaktur komponen otomotif yang memproduksi sparkplug, produk ini mempunyai peranan vital sebagai alat untuk menghasilkan percikan bunga api yang diperlukan untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang disebut dengan Spark Ignition Engine (SIE) tanpa adanya sparkplug maka kendaraan bermotor tidak dapat beroperasi. Karena banyaknya pesanan yang diterima dari para customer nya, maka PT DNS harus dapat mengoptimalkan kinerja mesin dan maintenance crew yang dimiliki, dimana poin tersebut merupakan sumber daya penunjang utama dalam berjalannya proses produksi.
Penelitian ini menggunakan 2 metode yaitu Risk Based Inspection (RBI) dan Life Cycle Cost (LCC). Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode RBI, telah didapatkan rata-rata Remaining Life berdasarkan laju korosi yang mempengaruhi sisa ketebalan dinding pipa untuk komponen yang memiliki nilai Risk Priority Number paling besar dari subsystem kritis selama 29 tahun, pada hasil remaining life tersebut dapat dijadikan dasar untuk mengoptimalkan jadwal interval inspeksi berdasarkan level resiko yang telah ditentukan melalui metode Risk Matrix, dimana usulan ini bertujuan untuk tetap menjaga kinerja mesin dalam memproduksi jumlah sparkplug dan meminimalisir pengeluaran untuk biaya inspeksi.
Berdasarkan hasil penelitian yang menggunakan metode LCC, telah didapatkan total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk 29 tahun kedepan berdasarkan rata-rata remaining life yang telah didapat, terhitung dari tahun 2015 sampai 2043, dan pada tahun ke-14 (2028) merupakan nilai Total Annual LCC yang terkecil dengan kondisi maintenance set crew M=1, dimana terjadi keseimbangan terbaik untuk seluruh komponen biaya yang dikeluarkan senilai Rp 918.907.948,10. Berdasarkan nilai minimal Total Annual LCC yang sudah terpilih dimana kondisi maintenance set crew M=1 maka jumlah maintenance crew yang optimal berjumlah 2 teknisi, kondisi ini berdasarkan dengan maintenance cost dan juga shortage cost yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Kata Kunci : Interval Inspeksi, Remaining Life, Maintenance Crew, Risk Based Inspection, Life Cycle Cost.