ABSTRAK
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menguji faktor ekonomi makro terhadap profitabilitas perbankan syariah Indonesia selama periode tahun 2007-2011. Dalam periode penelitian sempat terjadi krisis keuangan global yang hingga melanda Indonesia, sehingga peneliti memilih tingkat inflasi dan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang mewakili keadaan ekonomi makro untuk diketahui apakah indikator tersebut dapat mempengaruhi profitabilitas perbankan syariah (return on assets). Objek penelitian adalah dua bank umum syariah dengan kriteria jumlah total aset terbesar hingga akhir tahun 2011.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif verifikatif dengan dua variabel bebas (tingkat inflasi dan suku bunga BI) dan satu variabel terikat (return on assets). Data yang digunakan adalah jenis data sekunder. Teknik sampling yang dipilih adalah purposive sampling dan menggunakan metode analisis regresi data panel.
Setelah melakukan pengujian terhadap tiga model estimasi data panel, maka didapatkan model yang tepat dalam penelitian ini adalah model estimasi common effects. Dan diketahui bahwa variabel tingkat inflasi tidak berpengaruh signifikan dengan nilai koefisien postif, sedangkan tingkat suku bunga BI tidak berpengaruh signifikan dengan nilai koefisiennya negatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel tingkat inflasi dan tingkat suku bunga BI tidak memiliki pengaruh secara signifikan baik secara simultan maupun secara parsial terhadap perubahan return on assets perusahaan perbankan syariah. Artinya dalam penelitian ini ditemukan fakta bahwa perbankan syariah di Indonesia tidak rentan terhadap fluktuasi keadaan ekonomi makro (tingkat inflasi dan suku bunga BI).
Kata kunci: Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga BI dan ROA