Pengenalan gender diperlukan untuk mengklasifikasikan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Proses deteksi gender ini diimplementasikan pada sistem feedback advertising.Untuk mengetahui banyak nya jumlah penonton laki-laki dan perempuan yang menyaksikan promosi iklan tersebut, perusahaan tidak perlu menghitung jumlah nya secara manual. Perusahaan cukup dengan mengamati di layar komputer kantor akan diketahui jumlah antara laki-laki dan perempuan melalui pengenalan wajah.
Di dalam tugas akhir ini dibangun sebuah sistem yang mampu mendeteksi gender manusia melalui pengenalan wajah. Sistem kerja dari perangkat lunak ini yaitu mengambil gambar wajah secara offline dari perangkat kamera. Gambar yang telah diperoleh dianalisis melalui sistem ini dan didapatkan apakah gambar wajah tersebut menandakan objek laki-laki atau perempuan.
Metode klasifikasi yang digunakan ialah jaringan syaraf tiruan Back Propagation dan metode ekstraksi ciri Principal Component Analysis (PCA). Dari hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa hasil dari proses klasifikasi dengan dua hidden layer memperoleh tingkat akurasi sebesar 85 % dari 40 data citra wajah.