ABSTRAK
Prediksi arus kas masa depan perusahaan merupakan suatu isu fundamental dalam akuntansi dan keuangan. Besarnya fungsi kas untuk kelangsungan hidup perusahaan menjadi pendorong betapa pentingnya mengetahui kondisi arus kas di masa mendatang. Akrual yang merupakan nilai pendapatan dan beban yang belum terealisasi dalam bentuk kas di duga memiliki hubungan dengan arus kas masa depan. Begitu pula dengan pajak tangguhan, yang merupakan nilai beban pajak yang mungkin harus dibayar di masa depan, di duga dapat digunakan untuk memprediksi arus kas masa depan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan prediktor terbaik yang dapat digunakan untuk memprediksi arus kas masa depan di emiten indeks Kompas 100 tahun 2007-2011. Pada penelitian ini prediktor yang dibandingkan kemampuan prediktifnya adalah akrual dan pajak tangguhan
Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian deskriptif verifikatif bersifat komparatif. Populasi pada penelitian ini adalah emiten yang terdaftar dalam indeks Kompas 100 tahun 2007-2012 dengan sampel yang dipilih berdasarkan purposive sampling sebanyak 18 emiten. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder dengan teknik dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi data panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen yaitu akrual tidak memiliki pengaruh terhadap arus kas masa depan, sedangkan variabel independen lainnya yaitu pajak tangguhan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap arus kas masa depan. Dari analisis regresi data panel juga didapat pajak tangguhan memiliki koefisien yang lebih tinggi dibanding koefisien akrual. Hasil uji beda koefisien menunjukkan bahwa perbedaan koefisien akrual dan pajak tangguhan memiliki perbedaan yang signifikan. Hasil-hasil tersebut menunjukkan bahwa pajak tangguhan memiliki kemampuan memprediksi arus kas masa depan yang lebih baik di banding akrual.
Keywords : akrual, pajak tangguhan, dan arus kas masa depan