Abstrak
Pajak daerah dari sektor pariwisata merupakan salah satu sumber PAD yang berkontribusi paling besar. Namun dalam perkembangannya sekama sepuluh tahun terakhir sejak tahun 2001-2010 kontribusi pajak daerah dari sektor pariwisata masih mengalami fluktuasi. Hal ini menggambarkan bahwa sektor periwisata di Kota Bandung belum bisa memberikan kontribusi yang maksimal terhadap PAD karena setiap tahunnya masih mengalami fluktuasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti tingkat laju inflasi, jumlah penduduk Kota Bandung, wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kota Bandung dan pendapatan per kapita Kota Bandung.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda dengan realisasi penerimaan pajak daerah dari sektor pariwisata sebagai variabel dependen dan empat variabel independen yaitu tingkat laju inflasi, jumlah penduduk, wisatawan nusantara, dan pendapatan per kapita.
Setelah dilakukan uji asumsi klasik diperoleh hasil data yang terdistribusi normal dan tidak ada penyimpangan. Dengan menggunakan SPSS 19 maka hasil uji f (simultan) diperoleh hasil dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa keempat variabel yaitu yaitu tingkat laju inflasi, jumlah penduduk, wisatawan nusantara, dan pendapatan per kapita secara bersama-sama berpengaruh terhadap pajak daerah dari sektor pariwisata di Kota Bandung. Secara parsial tingkat laju inflasi, jumlah penduduk, jumlah wisatawan nusantara tidak berpengaruh signifikan. Sedangkan pendapatan per kapita berpengaruh signifikan terhadap relalisasi penerimaan pajak daerah dari sektor pariwisata dengan nilai signifikansi sebesar 0,005.