Investor dapat menggunakan Single Index Model yang merupakan salah satu alat pembentuk portofolio optimal. Kinerja suatu portofolio harus selalu dipantau untuk menjaga kinerja portofolio agar tetap optimal. Ukuran kinerja portofolio yang sudah memasukkan faktor-faktor risiko adalah indeks Sharpe, indeks Treynor, dan indeks Jensen.
Penelitian ini menggunakan data portofolio bulanan yang diperoleh dari data penutupan harga saham perusahaan-perusahaan yang termasuk ke dalam indeks LQ45 selama periode Februari 2009 sampai Januari 2013. Setelah itu data diolah menggunakan uji statistik untuk melihat perbedaan antara ketiga metode dengan menggunakan One Way of Variance by Rank dengan Kruskal Wallis.Sebelumnya dilakukan transformasi data untuk menstandarkan ukuran kinerja tersebut dengan menggunakan Z-score (standardized).
Hasil pengujian dengan uji Kruskal Wallis pada ketiga metode didapatkan ?2 = 0,346 dengan probabilitas 0,841. Maka dapat diketahui bahwa probabilitas pengujian > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan yang signifikan antara pengujian denga Metode Sharpe, Treynor, dan Jensen. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan pada penelitian ini tidak terbukti atau tidak dapat diterima. Setelah itu dilakukan perbandingan antar treatment yaitu dengan melihat selisih ketiga mean rank. Hasil dari treatment tersebut menunjukkan bahwa metode Treynor adalah yang paling menunjukkan konsistensi terhadap ketidakbedaan antar ketiga pengukuran, karena Treynor memiliki selisih mean rank yang paling rendah terhadap Sharpe maupun Jensen.