Teknologi live streaming menyerupai dengan video streaming, hanya saja data yang digunakan langsung bersumber dari televisi, smartphone, dan laptop yang bersifat real time. Live Streaming memerlukan proses live encoding dan minimum buffering. Masalah selanjutnya yang dihadapi dari teknologi ini adalah keterbatasan bandwidth. Jaringan komputer yang digunakan untuk melewatkan berbagai aplikasi akan digunakan juga sebagai media streaming yang membutuhkan bitrate cukup tinggi. Proses ini akan menyebabkan beban jaringan bertambah sehingga service yang ada tidak dapat berjalan dengan baik (terganggu).
Penelitian difokuskan pada layanan live streaming di cloud computing menggunakan protokol RTMP. Live stream video recording memerlukan proses video encoding yang cepat dan low-delay content transport. RTMP didesain untuk performa tinggi dalam transimisi audio dan video serta data. Pengamatan meliputi nilai delay, throughput, frame drop, dan jitter. Adapun infrastruktur yang digunakan, yaitu OpenNebula. Sedangkan platform yang di pakai yaitu Ubuntu 14.04 dan software yang digunakan yaitu Nginx RTMP.
Pada proyek akhir ini telah diimplementasikan live streaming di dalam cloud environment OpenNebula di Fakultas Ilmu Terapan. Dari hasil pengukuran QoS, diketahui bahwa performansi terbaik, yaitu pada jarak 10m dengan nilai delay sebesar 12.19 ms untuk video 480p dan 23.51 untuk video 720p, nilai jitter sebesar 15.63 ms untuk 480p dan 31.30 ms untuk 720p, nilai frame drop sebesar 0.3 frames untuk 480p dan 8.8 frames untuk 720p. Hal ini dikarenakan pada jaringan Wi-Fi ditentukan oleh kekuatan pancar dari antenna pemancar, daya tangkap dari penerima, bahan material penghalang antara pemancar dan penerima serta faktor interferensi.
Kata Kunci : Cloud Computing, Live Streaming, RTMP, OpenNebula