Perkembangan teknologi jaringan seluler telah memasuki era 4G, namun penggunaan jaringan 3G yaitu UMTS masih banyak digunakan sampai saat ini. Oleh karena itu, kondisi jaringan 3G UMTS harus tetap optimal. Teknologi Universal Mobile Telecommunication (UMTS) di Indonesia menggunakan alokasi frekuensi 2100 MHz. Dalam penggunaan frekuensi tersebut, jangkauan coverage UMTS sangat kecil sehingga kurang efisien dalam memaksimalkan sistem kerja NodeB. Selain itu, peningkatan jumlah user setiap waktunya terus bertambah, yang mengakibatkan berkurangnya kapasitas dari NodeB.
Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan coverage dan capacity tersebut adalah dengan melakukan optimasi dengan cara mengimplementasikan jaringan 3G UMTS di frekuensi 900 MHz. Namun, dalam penerapan teknologi UMTS di frekuensi 900 MHz tidak bisa terlepas dari teknologi GSM yang telah diterapkan sebelumnya pada frekuensi 900 MHz. Oleh karena itu, pada penelitian ini perlu dilakukan alokasi frekuensi ulang dan refarming activity serta perlu dilakukan analisis traffic utilization pada jaringan GSM dan UMTS agar frekuensi 900 MHz dapat digunakan untuk memberikan layanan GSM dan UMTS.
Setelah dilakukan optimasi dengan mengimplementasikan UMTS900, terjadi peningkatan capacity dan coverage dari jaringan UMTS di cluster 4 Jatinangor. Peningkatan capacity dari jaringan UMTS dapat dilihat dari peningkatan sampel sebesar 33%-35% pada saat plotting nilai RSCP dan Ec/No. Peningkatan coverage dari jaringan UMTS dapat dilihat dari peningkatan nilai RSCP dari 81,54% menjadi 91,07% dan peningkatan nilai Ec/No dari 46,12% menjadi 85,70%.
Kata Kunci: UMTS900, Refarming, Capacity, Coverage