Pentingnya mempelajari iklim dan cuaca di Indonesia menggunakan instrumen
pemantau cuaca dengan cakupan wilayah yang luas sangat diperlukan. Instrumen
pemantau cuaca yang paling efektif untuk jangkauan wilayah yang luas adalah
menggunakan radar. Radar cuaca adalah radar yang mampu mendeteksi tetes hujan dengan
ukuran diameter sangat kecil. Radar cuaca juga mampu memantau pergerakan hujan dan
awan.Salah satu kendala yang dihadapi pada sistem radar yaitu sinyal pantulan yang
memiliki daya yang rendah sehingga kualitas penerimaan menjadi kurang baik. Untuk
mengatasi kendala tersebut, dibutuhkan penguat daya pada sistem penerima yaitu Low
Noise Amplifier ( LNA ) yang diletakkan setelah antena penerima di sisi receiver. Disini
sinyal-sinyal yang diterima beserta noise-noisenya dengan level yang sangat lemah dapat
dikuatkan hingga mencapai level dimana sinyal tersebut dapat diolah untuk mendapatkan
informasi yang ditransmisikan. Beberapa pertimbangan utama dalam desain LNA
diantaranya stabilitas (K), gain , noise figure, Bias DC, dan Voltage Standing Wave Ratio (
VSWR ).Pada Proyek Akhir ini dirancang dan direalisasikan LNA yang dapat bekerja pada
frekuensi 5.470-5.725 Ghz. Transistor yang digunakan untuk merancang LNA yaitu
Infineon BFP740 ESD. Perancangan dan simulasi LNA dilakukan dengan software
Agilent’s Advanced Design System (ADS) 2015. Hasil simulasi LNA pada frekuensi 5,6
GHz menghasilkan gain sebesar 15.851 dB, noise figure 2.028 dB, sementara VSWR input
dan VSWR output yaitu 1.594 dan 1.784. Hasil pengukuran LNA tanpa casing pada
frekuensi 5,6 GHz menghasilkan gain sebesar – 4.71 dB, noise figure 21.409 dB, VSWR
input 2,015 dan VSWR output 2,431. Hasil pengukuran LNA dengan casing pada
frekuensi 5,6 GHz menghasilkan gain sebesar – 4.31 dB, noise figure 20.358 dB, VSWR
input 1,278 dan VSWR output 1,364 . Hasil ini belum memenuhi spesifikasi LNA yang
diinginkan, karena ada beberapa parameter yang tidak sesuai.
Kata kunci: Radar Cuaca, LNA, gain, noise figure, VSWR