Tugas akhir ini memaparkan efek penumbuhan TiO2 comapct layer (CL-TiO2) sebagai pendukung electron transport material (ETM) dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi sel surya berbasis perovskite. Proses penumbuhan CL-TiO2 dilakukan menggunakan metode dip-coating dengan variasi waktu 15, 30, 45 menit untuk memperoleh ketebalan yang berbeda. CL-TiO2 ditumbuhkan menggunakan bahan dasar TiCl4 dengan konsentrasi 0,04 M dan kemudian dipanasakan pada suhu 500 oC. CL-TiO2 yang terbentuk dikarakterisasi sifat-sifat morfologi permukaan, nilai transmitansi dan nilai sheet resistance masing-masing menggunakan SEM, UV Vis spektrofotometer, dan four point probe. Karakterisasi morfologi dilakukan dengan cara membandingkan morfologi CL-TiO2 yang terbentuk dengan morfologi permukaan mesoporous (MS) TiO2. CL-TiO2 dengan waktu penumbuhan 15 menit memiliki struktur permukaannya yang lebih rapat dan partikel yang lebih kecil dibandingkan dengan MS-TiO2. Karakterisasi nilai tranmisi menggunakan lapisan FTO sebagai referensi menunjukkan CL-TiO2 dengan waktu perendaman 15 menit dan 30 menit memiliki transparansi yang baik, yaitu diatas 80 %. Hasil karaterisasi nilai sheet resistance, menggunakan FTO sebagai referensi menunjukkan terjadinya kenaikan nilai sheet resistance setelah FTO dilapisi dengan CL-TiO2, namun kenaikannya hanya berkisar 5-6 % dan hal ini tidak berdampak buruk terhadap proses transfer elektron.
Lapisan CL-TiO2 tersebut di atas kemudian diaplikasikan pada sel surya berbasis perovskite dengan konfigurasi Substrat/ FTO/ CL-TiO2/ MS-TiO2/ Perovskite (CH3NH3PbI3)/ Spiro-OMeTAD/ Ag. Sel surya berbasis perovskite menggunakan CL-TiO2 mempunyai performansi listrik yang lebih baik dibandingkan dengan sel surya tanpa menggunakan CL-TiO2. Hasil terbaik diperoleh pada sel surya dengan penumbuhan CL-TiO2 selama 15 menit dengan tegangan maksimum (Vmax), arus maksimum (Imax) dan efisiensi sebesar 0,162 V, 0,015 mA, dan 0,006%.
Kata kunci : CL-TiO2, sel surya, perovskite, dip-coating.