Server virtualisasi atau virtual machines telah menjadi komponen inti dari insfrastruktur dalam teknologi informasi[2]. Bencana yang dapat terjadi kapan saja baik yang disebabkan alam maupun kesalahan manusia yang mengakibatkan tempat atau gedung penyimpanan server mengalamai kerusakan serius sehingga server tidak dapat melayani permintaan layanan bahkan mengakibatkan server tidak dapat dijalankan.
Sistem Disaster recovery (DR) merupakan solusi untuk menangani masalah saat terjadi bencana dan mengembalikan layanan saat bencana telah selesai[1]. Sistem disaster recovery melakukan replikasi data secara asinkronus antara data center primer dan disaster data center[1] . Disaster data center ditempatkan pada lokasi yang berjauhan dengan data center primer, sehingga jika pada lokasi server utama terjadi bencana yang mengakibatkan server tidak dapat melayani maka server cadangan dapat menggantikan fungsi server utama dan mengembalikan sistem tersebut secara cepat pada lokasi server yang lain. Lokasi antar server jauh sehingga pengiriman data replikasi dari server utama memerlukan bandwidth yang tinggi, sedangkan rata-rata bandwidth yang tersedia dari link jaringan terbatas. Hal ini dapat dikurangi dengan melakukan kompresi data sebelum di sinkronisasi.
Maka dari itu pada Tugas Akhir ini dilakukan implementasi terhadap replikasi server pada Cloud IAAS dengan melakukan kompresi data sebelum dilakukan replikasi pada hypervisor Hyper-v dan ESXi. Sehingga didapatkan penghematan waktu replikasi pada proses replikasi sebelum bencana terjadi yang menggunakan bandwidth 100 Mbps yaitu pada hyper-v sebesar 58.59 % dan 32.79 % pada sistem dengan ESXi, dan penghematan data yang dikirim sebesar 58.91 % pada sistem dengan hyper-v dan 39.91 % pada sistem dengan ESXi. Sedangkan pada proses replikasi dengan bandwidth link sebesar 1000 Mbps waktu yang dibutuhkan untuk melakukan replikasi relatif sama antar sistem dengan kompresi maupun tanpa kompresi, namun pada sistem dengan kompresi dapat menghemat jumlah data yang di kirimkan selama proses replikasi yaitu sebesar 58% pada sistem dengan hyper-v dan 40.12% pada sistem dengan ESXi.
Proses recovery setelah bencana berlangsung dilakukan dengan mengembalikan data replikasi di disaster data center ke data center primer dengan melakukan replikasi data tersebut dengan sistem kompresi yang didapatkan penghematan waktu replikasi menggunakan bandwidth 100 Mbps yaitu pada hyper-v sebesar 54.22 % dan 22.54 % pada sistem dengan ESXi, dan penghematan data yang dikirim sebesar 57.98% pada sistem dengan hyper-v dan 39.87% pada sistem dengan ESXi. Sedangkan pada proses replikasi dengan bandwidth link sebesar 1000 Mbps waktu yang dibutuhkan untuk melakukan replikasi relatif sama antar sistem dengan kompresi maupun tanpa kompresi, namun pada sistem dengan kompresi dapat menghemat jumlah data yang di kirimkan selama proses replikasi yaitu sebesar 57.98% pada sistem dengan hyper-v dan 39.87% pada sistem dengan ESXi.
Kata Kunci : disaster recovery, cloud computing IAAS, virtual server, Hyper-V, ESXi, replikasi, kompresi