Pada era globalisasi ini, teknologi semakin berkembang pesat dan diterapkan pada hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk transportasi. Salah satu teknologi terbaru yaitu Vehicular Ad-Hoc Network (VANET). VANET merupakan kunci untuk Intelligent Transportation System (ITS) atau sistem transportasi pintar, dimana suatu kendaraan berkomunikasi dengan kendaraan lainnya untuk melakukan pertukaran informasi dan mengetahui kondisi jalan secara real time. Jaringan VANET merupakan jaringan ad-hoc yang tidak mempunyai infrastruktur yang tetap dan topologi jaringan yang berubah dengan cepat. Hal ini mengakibatkan keamanan jaringan VANET rentan terhadap berbagai serangan baik dari dalam maupun luar jaringan.
Dalam tugas akhir ini dilakukan analisis perbandingan protokol routing AODV tanpa serangan, dengan serangan black hole dan jelly fish dan dengan algoritma Intrusion Detection System dengan skenario perubahan jumlah node sebanyak 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100 node dan perubahan kecepatan sebesar 70, 80, 90, 100, 110, dan 120 km/jam. Penelitian ini disimulasikan menggunakan Network Simulator 2 untuk memodelkan jaringan dan ONE Simulator untuk memodelkan mobilitas node. Analisis ditinjau menggunakan parameter QoS yaitu packet delivery ratio, throughput, dan end to end delay.
Hasil dari simulasi menunjukan bahwa skenario perubahan jumlah node dan perubahan kecepatan node mempengaruhi performansi dari jaringan VANET. Pada skenario perubahan jumlah node dengan serangan, nilai rata-rata PDR menurun sebesar 48.03%, throughput menurun sebesar 50.23% dan delay menurun sebesar 80.18% untuk serangan black hole dan meningkat sebesar 47.87% untuk serangan jellyfish. Sedangkan pada skenario perubahan kecepatan node dengan serangan, nilai rata-rata PDR menurun sebesar 58.515%, throughput menurun sebesar 60.34% dan delay menurun sebesar 13.81% untuk serangan black hole dan untuk serangan jelly fish meningkat sebesar 123.19%.
Kata kunci: VANET, AODV, serangan black hole, serangan jelly fish, intrusion detection system.