MMS (Multimedia Message Service) merupakan teknologi messaging dengan memberikan nilai tambah yang lebih karena mendukung berbagai tipe media, text, audio, video,image. Dengan adanya layanan baru ini, berarti membutuhkan system charging yang berbeda pula, sehingga perlu adanya penambahan perangkat.
Penambahan perangkat untuk setiap charging juga merupakan masalah bagi setiap operator, yang mana perhitungan charging yang berbeda dengan perhitungan charging voice biasa ataupun charging SMS, apakah penambahan perangkat tersebut, parameter yang digunakan.Belumbanyaknya operator yang mengimplementasikan teknologi ini akan menguntungkan operator.
Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif berdasarkan data-data charging yang didapatkan dari operator Telkomsel, akan dilakukan analisa data, dan mekanisme charging MMS pada pelanggan prabayar.Data penelitian berupa data output pada perangkat prepaid charging MMS yaitu CDR GBIC dan CDR PPBA, yang akan memberikan data-data perpelanggan.
Hasil penelitian berupa data record yang dikeluarkan setiap perangkat untuk melihat proses charging dan status dalam pemotongan pulsa. Yaitu untuk data output CDR GBIC memberikan catatan-catatan volume pesan yang dikirim oleh pelangggan, data output PPBA memberikan catatan–catatan tentang status dari pemotongan pulsa sesuai dengan volume pesan yang telah dikirimkan. Selain itu juga mengamati seberapa besar pengaruh charging terhadap kegagalan pengiriman suatu MMS.