Literasi keuangan di Indonesia masih rendah, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2013 pada 20 provinsi di Indonesia dengan 8000 responden. Selain itu, beberapa penelitian memperlihatkan hasil bahwa kesadaran minat menabung di kalangan siswa/i SMA masih rendah. Hal ini didukung dengan prapenelitian dikalangan SMA yang masih sedikit yang menabung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan terhadap minat menabung.
Variabel pada penelitian adalah literasi keuangan, dilihat dari dimensi konten, proses, konteks. Selain itu minat menabung juga menjadi variabel pada penelitian ini. Objek penelitian adalah siswa/i SMA di Kota Bandung
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan populasi siswa SMA di bandung. Dengan populasi Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling dengan mengambil sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. Dari total populasi sebanyak 67.285 didapat sampel sebanyak 400 siswa/i. Jenis data yang digunakan adalah data primer, yang merupakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear sederhana melalui aplikasi SPSS 24.
Hasil menunjukkan bahwa t-hitung (39,284) > t-tabel (1.965957) dan tingkat signifikasi 0,005 < 0,00. Artinya literasi keuangan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat menabung. Besarnya kontribusi variabel independen (literasi keuangan) terhadap variabel dependen (minat menabung) dapat dilihat dari hasil koefisien determinan yaitu sebesar 79,57% sedangkan sisanya 20,43% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Literasi keuangan, minat menabung, siswa SMA