Berdasarkan data State of The Global Islamic Economy Report 2015/2016 Indonesia berada diposisi pertama sebagai Top Muslim Consumer Food Expenditure Markets sebesar $157,6. Penduduk di Indonesia memiliki sifat selektif dan berhati-hati dalam memilih makanan salah satu hal yang dipertimbangkan adalah produk halal, maka dari itu perusahaan sebisa mungkin mengedepankan kualitas dan menjamin kehalalan produknya. Studi dilakukan pada restoran Japanese food halal yaitu Udin Ramen.
Belakangan ini muncul berita salah satu restoran Japanese food halal yang menggunakan bahan baku kadaluarsa. Hal tersebut menjadi sebuah tantangan tersendiri didalam mengelola rantai pasok, yaitu tantangan ketidakpastian pasokan bahan baku. Rantai pasok dalam perusahaan saling berkaitan satu sama lain untuk mencapai tingkat kepuasan pada konsumen. Melihat hal tersebut perlu diinformasikan kepada konsumen mengenai kinerja rantai pasok yang berhubungan dengan kontek halal, untuk lebih meyakinkan konsumen atas logo dan kehalalan dari produk. Pada Udin Ramen sendiri informasi tersebut berguna sebagai informasi atau konten yang dapat ditambahkan pada website yang sedang mereka kembangkan. Penelitian ini menggunakan SCOR sebagai variabel serta digunakan QFD sebagai metode. Metode QFD dipilih untuk meneliti karakteristik dari informasi mengenai kinerja rantai pasok.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat 13 Customer Requirement, 13 Technical Requirement serta 6 karakteristik informasi mengenai kinerja rantai pasok Udin Ramen yang memiliki nilai bobot matriks paling tinggi, yaitu (1) informasi sertifikat halal, (2) informasi kehalalan bahan baku, (3) sertifikasi MUI atau BPOM, (4) informasi yang sesuai dengan kenyataan, (5) informasi pengolahan produk, (6) informasi penjualan produk (produk baru, bahan baku, promosi).
Kata Kunci : Informasi mengenai Kinerja Rantai Pasok, SCM, Japanese Food Halal, QFD, SCOR