Jaringan transport memerankan fungsi vital dalam jaringan optik karena perannya sebagai elemen utama dalam mendukung hubungan antar jaringan pada komunikasi optik. Satu fungsi utamanya yaitu multiplexing dijalankan menggunakan Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) dengan Array Waveguide Grating (AWG) dapat menjadi media pendukungnya. Jarak komunikasi jaringan transport jarak jauh (long haul) perlu didukung dengan penggunaan penguat untuk mengurangi pelemahan sinyal.
Pada Tugas Akhir ini dilakukan uji performansi jaringan transport tanpa dan penguat optik menggunakan optik simulator. Skema tanpa penguat dianlisis mengenai variasi multiplexer dan demultiplexer. Sedangkan pada skema lain digunakan AWG dan dianalisis penguat tunggal/hybrid dengan mode booster dengan performansi yang paling optimal. Pengujian dilakukan perubahan variasi panjang link terhadap nilai BER, Q Factor, dan daya keluaran.
Hasil simulasi diperoleh performansi pada setiap variasi multiplexer dan demultiplexer tidak jauh beda. Pada AWG sebagai multiplexer dan demultiplexer pada 16 kanal diperoleh jarak maksimal transmisi tanpa penguat 50 km dengan BER 1,22x10-14 dan Q Factor 8,062. Skema AWG penguat tunggal diperoleh EDFA memiliki BER dan Q Factor paling optimal dibandingkan Raman pada jarak 80 km sebesar 2,26 x10-27 dan 12,23. Di dapat juga bahwa penguat hybrid EDFA-Raman menghasilkan peningkatan jarak sebesar 100 km dengan nilai BER dan Q Factor sebesar 1,91x 10-16 dan 9,66.
Kata Kunci : DWDM, Long Haul, AWG, EDFA, Raman, Penguat Hybrid