Perkembangan teknologi yang semakin pesat, telah dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, ada yang memanfaatkan teknologi tersebut untuk melakukan tindak kejahatan. Salah satu kejahatan itu ialah dengan mencuri karya ciptaan orang lain demi kepentingan pribadi. Oleh sebab itu, ditemukan sebuah teknologi bernama watermarking yang dapat melindungi karya tersebut. Watermarking adalah suatu cara penyembunyian atau penanaman data/informasi tertentu (untuk umum maupun rahasia) kedalam suatu data digital lainnya, tetapi tidak diketahui kehadirannya oleh indera manusia (indera penglihatan atau indera pendengaran), dan mampu menghadapi serangan sampai pada tahap tertentu. Pada tugas akhir ini data yang disembunyikan berupa citra sedangkan data digital sebagai media penyimpanannya berupa audio. Sebelumnya telah banyak yang melakukan penelitian terkait audio watermarking, tujuannya demi memperoleh watermarked audio yang baik dan seimbang dalam hal imperceptibility, robustness dan capacity. Perancangan ini menggunakan audio watermarking dengan metode Quantization Index Modulation (QIM), dimana proses penyisipan dilakukan dengan memanfaatkan proses kuantisasi pada host audio. Sebelum dilakukan penyisipan, host audio ditransformasi dalam domain waktu menggunakan Discrete Wavelet Transform (DWT) dengan memisahkan antara high frequency dan low frequency. Setelah itu ditransformasi lagi dalam domain frekuensi menggunakan Modified Discrete Cosine Transform (MDCT). Seluruh tahap tersebut akan dioptimasi menggunakan Algoritma Genetika. Hasil dari perancangan sistem menjadi lebih baik setelah mengalami optimasi. BER dapat mencapai angka 0 pada enam serangan dari delapan serangan yang dipakai sehingga dalam hal robustness dikatakan baik. SNR dengan nilai 28.6412, sehingga baik dalam hal imperceptibility. Sedangkan pada kapasitas mencapai angka 10.7666, sehingga memiliki capacity yang besar. Untuk parameter subjektif sudah cukup baik, dengan diperoleh nilai rata-rata MOS ialah 4.175.