UAV (unmanned aerial vehicle) quadcopter didefinisikan sebagai mini-rotorcraft tanpa awak yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan dinamika pergerakan dirinya untuk mencapai tujuan tertentu. Transmitter follower adalah sebuah metode navigasi bagi UAV quadcopter untuk bergerak secara swatantra mengikuti transmitter. Quaternion adalah salah satu metode untuk merepresentasi sikap dan rotasi suatu benda tegar.
Sistem aerodinamika pada UAV quadcopter menyebabkan gerak translasi dan rotasi. Gerak translasi dipengaruhi oleh sikap UAV quadcopter, dan gerak rotasi terjadi ketika gaya dorong yang dihasilkan setiap baling-baling tidak seragam. Dengan menganalisis sikap dan dinamika pergerakan UAV quadcopter maka akan didapatkan model dari sistem pergerakan secara matematis. Model matematika tersebut dapat diterapkan dalam pemodelan sistem dalam bentuk simulasi untuk mengetahui karakteristik UAV quadcopter, memodifikasi, dan menerapkannya ke dalam sistem sesungguhnya.
Kompleksitas sistem, ketidakpastian lingkungan, gangguan, dan adanya kekekalan momentum linear dan sudut didalam dinamika pergerakan UAV quadcopter menimbulkan permasalahan saat membangun sistem kontrol otomatis UAV quadcopter. Kontroler proportional derivative akan memberikan sinyal kontrol yang sesuai dan mengkoreksi sinyal error sebelum error terlalu besar. Dengan membangun sistem navigasi berbasis transmitter follower, memodelkan pergerakan secara matematis, dan menerapkan sistem kontrol proportional derivative, maka diharapkan UAV quadcopter dapat bergerak secara swatantra dan dinamis.