ABSTRAK
Pada tahun 1975, terjadi perang saudara di Negara Vietnam yang membuat penduduknya terpaksa untuk melarikan diri dari keluar dari Vietnam. Mereka pun mencari tempat perlindungan di negara sekitar dengan menggunakan perahu seadanya, namun kebanyakan menolak kehadiran mereka lantaran para pengungsi ini membawa berbagai macam penyakit dan jumlah mereka ribuan. Indonesia adalah negara satu satunya yang menerima secara resmi kehadiran para pengungsi yang disebut dengan manusia perahu ini, tepatnya di Kepulauan Natuna. Setelah mengetahui kehadiran mereka diterima, ribuan pengungsi lainnya ikut datang secara berangsur hingga jumlahnya mencapai 250.000 orang. Indonesia bersama UNHCR kemudian membangun kamp pengungsian pada tahun 1979 di Pulau Galang, tepatnya di Desa Cijantung. Lokasi ini tidak jauh dari pusat Kota Batam. Pada tahun 1996 setelah keadaan Vietnam stabil, akhirnya ribuan penggungsi ini kembali ke negara asalnya. Sekarang, tempat pengungsian tersebut dijadikan sebuah tempat wisata bersejarah bernama Galang Refugee Camp (Kampung Vietnam). Seiring berjalannya waktu, kamp terbesar di Asia Tenggara yang memiliki banyak potensi ini mulai dilupakan. Tidak sedikit masyarakat kota Batam yang tidak tahu tentang tempat ini. Pada penelitian ini, dirumuskan cara untuk menyajikan informasi secara kreatif dengan tepat dan mempromosikannya untuk dikenal kembali dan mengundang banyak wisatawan untuk datang ke tempat bersejarah yang menjadi bukti kesetiaan dan kepedulian Indonesia terhadap Vietnam dalam memperjuangkan kemanusiaan.
Kata Kunci: Kampung Vietnam, Dilupakan, Promosi, Solidaritas,