Urbanisasi melanda seluruh kota-kota di dunia tak terkecuali di Indonesia. Urbanisasi menjadi isu pertama yang berdampak paling signifikan terhadap ekonomi, kemasyarakatan dan budaya di dunia di tahun 2025 nanti. Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi yang tingkat urbanisasinya tinggi di Indonesia, dan tentunya Kota Bandung sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat termasuk di dalamnya. Meningkatnya populasi penduduk kota ini tentunya akan berdampak positif dan negatif, adapun salah satu dampak negatifnya adalah dengan meningkatnya risiko keselamatan & keamanan di perkotaan.Teknologi Informasi dan komunikasi dapat menjadi salah satu solusi untuk mensolusikan permasalahn kota tersebut, salah satunya adalah penerakan konsep Smart City.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator-indikator standar dalampenerapan solusi smart safety and security. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode eksplorasi. Pengumpulan data dilakukan melalui tinjauan pustaka yang dikonfirmasikan kepada para narasumber melalui wawancara berupa Focus Group Discussion (FGD) dan in-depth interview.
Berdasarkan hasil penelitian tahap wawancara didapatkan hasil bahwa variabel kebijakan / aturan terkonfirmasi oleh responden sebesar 71,43%, variabel kesadaran dan pemahaman warga kota terkonfirmasi oleh responden sebesar 78,95%, variabel kesiapan tenaga ahli terkonfirmasi oleh responden sebesar 90,00%, variabel sistem monitoring dan kontrol terkonfirmasi oleh responden sebesar 80,95%, variabel sistem tanggap darurat terkonfirmasi oleh responden sebesar 66,67%, variabel sistem pencegahan terkonfirmasi oleh responden sebesar 80,00%. Adapun temuan baru yaitu variabel sistem pemulihan terkonfirmasi oleh responden sebesar 83,33%. Dari hasil tersebut diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan bagi peningkatan tata kelola dan layanan bagi warga kota khususnya terkait penerapan solusi smart safety & security.