Budaya yang diturunkan oleh leluhur lambat laun terancam punah. Dari fenomena di atas, metode kualitatif kemudian digunakan untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan, sehingga hasil analisa tersebut digunakan sebagai Perancangan film fiksi pendek NAHI adalah sebuah film fiksi yang mengandung unsur budaya, di mana dalam film fiksi pendek ini memanfaatkan fenomena Tabu yang ada di kampung adat Cikondang. Pengaruh modernisasi mengakibatkan landasan untuk membangun unsur naratif film. Dalam perancangan film ini memunculkan unsur naratifnya dari bentuk pelanggaran yang dilakukan tokoh utama terhadap tabu yang ada di kampung adat Cikondang, Pengalengan, Kab. Bandung. Adapun teori yang digunakan dalam perancangan film fiksi pendek Nahi ini adalah Film fiksi, Struktur film, Penyutradaraan dan Etnografi. Dalam penyutradaraan film fiksi pendek ini perancang memiliki beberapa tahapan seperti pembutaan konsep yang akan dituangkan ke dalam skenario, pemilihan crew, karakter, casting, hunting lokasi, perencanaan shoot/blocking, evaluasi crew, hingga divisualisasikan ke dalam bentuk film. Film fiksi pendek Nahi ini menggunakan penggayaan sutradara yaitu alur flashback pada bagian awal dan berjalan kembali sesuai peristiwa pada cerita selanjutnya agar target audiens tidak merasa bosan ketika menontonnya. Film ini menyampaikan pesan berupa menghargai tempat yang baru dikunjungi terhadap target audiens.
Kata Kunci: Penyutradaraan, Tabu, Pelanggaran