Menurut World Health Organization, idealnya ketersediaan darah untuk donor adalah 2% dari jumlah penduduk sebuah negara. Di Indonesia sendiri, menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2016, jumlah darah yang terkumpul dari pendonor sebanyak 4.600.000 kantong darah. Sehingga secara nasional terdapat kekurangan kebutuhan darah sejumlah 574.100 kantong darah. Hal tersebut dikarenakan masih kurangnya minat masyarakat dalam mendonasikan darahnya.. Dalam membantu meningkatkan kesadaran minat masyarakat untuk mendonasikan darah, hadirnya aplikasi yang dapat membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi tempat mendonorkan darah, mendapatkan edukasi tentang donor darah serta tempat terdekat mencari darah darurat yang dibutuhkan E-Vampire menjadi solusi. Dalam perancangan aplikasi E-Vampire tentunya admin butuh informasi terkait data user maupun stok darah dan lokasi, halaman dashboard akan membantu admin dalam mengorganisir data user serta pasien kebutuhan darah. Perancangan dashboard website didukung dengan pengerjaan scrum. Scrum merupakan metode yang memiliki kerangka yang berisi product backlog yang di bagi menjadi sprint backlog dengan pembagian tugas yang dikerjakan secara daily sprint yang dimana setiap sprintnya dikerjakan selama dua sampai empat minggu.. Hasil dari penelitian ini berupa aplikasi yang membantu masyarakat dalam mencari informasi tentang darah, donor darah dan stok darah, memberi edukasi dalam rangka peningkatan minat serta membantu pencarian darah darurat.