Pasar modal merupakan solusi yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan dalam menghadapi kendala yang banyak dialami oleh perusahaan, yaitu kendala pendanaan. Namun, terdapat hal lain yang dikhawatirkan oleh perusahaan saat perusahaan akan melaksanakan Initial Public Offering (IPO), yaitu underpricing. Underpricing yang merupakan selisih positif antara harga saham di pasar perdana dengan harga saham di pasar sekunder dianggap merugikan bagi perusahaan karena dana yang mereka peroleh melalui penjualan saham perdana tidak akan maksimal.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing perusahaan yang melaksanakan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Faktor-faktor tersebut antara lain ukuran perusahaan, return on equity, earning per share, dan reputasi underwriter. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling menghasilkan 90 perusahaan sebagai sampel penelitian. Model regresi berganda digunakan untuk menguji hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa secara parsial, variabel ukuran perusahaan dan reputasi underwriter secara signifikan berpengaruh terhadap tingkat underpricing dengan arah koefisien negatif. Sedangkan secara simultan, keseluruhan variabel yaitu ukuran perusahaan, return on equity, earning per share, dan reputasi underwriter berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat underpricing.
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan yaitu perusahaan yang akan melaksanakan IPO sebaiknya dapat meningkatkan besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan dan menggunakan jasa underwriter yang memiliki reputasi tinggi dalam rangka memperkecil tingkat underpricing, investor sebaiknya juga mempertimbangkan kedua variabel tersebut dalam rangka memperoleh return yang diharapkan pada investasi saham perdana, dan underwriter sebaiknya senantiasa meningkatkan kualitas penjaminannya sehingga reputasinya akan semakin tinggi dan semakin dipercaya untuk menangani proses IPO selanjutnya.